Kamis, 07 November 2013

Kesamaan Samsung & Nokia di Masa Jayanya

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/1dlm.jpeg
Samsung saat ini adalah produsen ponsel terbesar di dunia. Mereka menjungkalkan penguasa sebelumnya yang pernah menguasai industri ponsel selama 14 tahun. Siapa lagi kalau bukan Nokia.


Kebetulan atau tidak, ada beberapa kesamaan kondisi Samsung dan Nokia pada saat masih berada dalam kejayaan. Misalnya mengeluarkan banyak model handset dan sebagainya.



Persamaan apa saja yang dimiliki Samsung dan Nokia saat menguasai pasar ponsel? Berikut di antaranya yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Sangat Dominan

Pada masa puncak kekuasaannya, Nokia sangat dominan dan jauh melebihi pesaingnya. Mereka pernah memiliki market share 30% di industri ponsel dan pangsa pasar sekitar 70% di segmen smartphone.



Pada masa itu, seolah tidak ada yang mampu menumbangkan Nokia. Produk mereka begitu diminati di seluruh dunia.

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/095330_2.jpg


Demikian juga dengan Samsung pada saat ini. Di kuartal II 2013, mereka menguasai 26,2 pasar ponsel secara keseluruhan.



Adapun di pasar smartphone, Samsung punya pangsa pasar 31,4% dalam data terbaru yang dikeluarkan IDC. Kombinasi empat vendor di bawahnya pun tidak mampu melebihi jumlah total penjualan smartphone Samsung.

2. Mengeluarkan Begitu Banyak Model

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/095507_3.jpg
Dahulu, ponsel yang diluncurkan Nokia seakan tidak terhitung jumlahnya. Sepertinya, ponsel dengan segala macam bentuk dan model mereka luncurkan.


Mungkin karena produknya paling diminati, Nokia berkeyakinan model yang mereka keluarkan punya potensi untuk sukses. Sehingga mereka tidak segan membanjiri pasar dengan model baru, meskipun tidak banyak bedanya dari model terdahulu.



Samsung pun saat ini melakukan hal yang sama. Setiap waktu, sepertinya selalu ada model baru ponsel Samsung yang menyambangi pasar.



Tidak peduli model kelas atas sampai kelas bawah, Samsung sangat rajin mengeluarkan ponsel generasi baru. Didukung dengan pabrik sendiri sehingga koordinasi produksi lebih mudah dilakukan.

3. Memakai OS 'Pinjaman'

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/095622_4.jpg
Dahulu, Nokia sangat mengandalkan sistem operasi Symbian. Sejatinya, OS ini bukan murni buatan Nokia, namun berasal dari perusahaan bernama Symbian Ltd.


Symbian Ltd adalah hasil kemitraan antara Ericsson, Nokia, Motorola, dan Psion. Symbian pun bisa juga dipakai oleh vendor lain, tidak eksklusif Nokia.



Baru kemudian pada tahun 2008, Nokia mengakuisisi Symbian Ltd sepenuhnya. Dalam perkembangannya, Symbian tidak lagi dipakai dan kini Nokia menggunakan Windows Phone.



Nah, Samsung saat ini juga memakai OS 'pinjaman', tak lain dan tak bukan adalah Android dari Google. Android digunakan sangat banyak vendor, tidak hanya Samsung.



Samsung sendiri membantu pengembangan Android dalam organisasi Open Handset Alliance (OHA) yang dipimpin Google.

4. Mencoba Bikin OS Sendiri

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/095719_7.jpg
Nokia dahulu sepertinya tidak mau terlalu bergantung pada Symbian. Sehingga mereka mencoba mengembangkan sistem operasi sendiri, yang diseriusi adalah Maemo.


Maemo kemudian berubah nama menjadi Meego yang dibuat bekerja sama dengan Intel. Namun hanya satu handset Meego saja yang sempat diluncurkan, yaitu Nokia N9.



Samsung juga mencoba peruntungan dengan sistem operasi Bada. Beberapa ponsel Bada sempat dipasarkan, akan tetapi akhirnya proyek Bada dihentikan terkait beberapa alasan.



Saat ini, Samsung membuat lagi OS baru bernama Tizen. Kabarnya ponsel dengan OS Tizen akan segera menyapa pasar smartphone.

5. Berani Mencoba

http://images.detik.com/content/2013/11/07/317/095827_3.jpg
Mungkin karena posisinya sebagai pemimpin pasar dan punya profit melimpah, baik Samsung dan Nokia pada masa puncaknya tidak segan mengetes pasar dengan produk yang benar benar baru. Hasilnya ada yang sukses dan gagal.


Kegagalan Nokia misalnya pada model N Gage yang meskipun sambutannya cukup hangat, akhirnya tidak dilanjutkan. Yang sukses misalnya Communicator dan deretan ponsel musiknya.



Samsung pun demikian. Kegagalan Samsung misalnya pada ponsel Bada yang tidak mampu menuai popularitas seperti yang didambakan.



Adapun kesuksesannya misalnya pada seri Galaxy Note, ponsel super jumbo dengan stylus canggih. Kini, ponsel dengan layar besar tersebut semakin ngetren meski awalnya diragukan bakal sukses.

[Sumber : inet.detik.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment di sini...